Puluhan Tewas dalam Pertempuran Perbatasan Tajikistan-Kirgistan
Pertempuran terjadi antara Tajikistan dan Kirgistan di garis perbatasan yang disengketakan. Dikhawatirkan pertempuran itu akan membesar dan menimbulkan ketidakstabilan di Asia Tengah.
![]() |
| Ilustrasi tentara/Unsplash.com |
Berita Militer Internasional - Pada hari Jumat (16/9/2022), dinas perbatasan Tajikistan mengatakan bahwa pasukan mereka diperbatasan terus melakukan upaya menangkis serangan dari negara tetangga Kirgistan.
Kedua negara itu terlibat pertempuran karena masalah sengketa perbatasan yang telah lama terjadi. Pertempuran meletus sejak awal pekan ini.
Sampai saat ini, korban tewas dilaporkan oleh kedua belah pihak termasuk dari kedua belah pihak. Ribuan warga di dekat perbatasan terpaksa mengungsi untuk mencari tempat berlindung dari mara bahaya.
Tajikistan dan Kirgistan saling tuduh
Kedua belah pihak yang bertikai, baik itu Tajikistan atau Kirgistan saling menyalahkan atas eskalasi militer yang baru saja terjadi. Keduanya saling tuduh telah memulai serangan mematikan.
Melansir The Guardian, Kirgistan mengatakan bahwa pasukan Tajik telah menggunakan tank dan kendaraan lapis baja pengangkut personel. Kirgistas juga mengatakan mortir digunakan dalam serangan tersebut, mengenai desa dan menembaki bandara kota Batken dan sekitarnya.
Sebalinya, Tajikistan menuduh pasukan Kirgistan menembaki pos perbatasan terdepannya. Mereka juga mengklaim tujuh desa di wilayah Tajik terkena serangan dari senjata berat Kirgistan.
Bentrokan antara dua negara yang terkurung daratan itu kerap terjadi. Hanya saja, dalam bentrokan beberapa tahun lalu, itu dengan cepat mereda.
Seorang peneliti di Carnegie Endowmen for International Peace, Temur Umarov, mengutarakan pendapatkan tentang bentrokan yang kerap terjadi antara Tajikistan dan Kirgistan.
Kata Umraov, desa-desa di perbatasan yang disengketakan dua negara itu secara ekonomi tidak signifikan. Namun, kedua belah pihak memberikan kepentingan politis yang berlebihan.
Pemerintah, kata Umarov, mengandalkan retorika populis nasionalis yang membuat upaya pembicaraan damai demi mengakhiri konflik tersebut sulit untuk dilakukan.
Hampir 30 orang tewas dan ribuan mengungsi
Sejauh ini, laporan sementara dari pertempuran antara Tajikistan dan Kirgistan adalah 24 orang tewas. Cabang regional Palang Merah Internasional mengatakan sekitar 20 ribu penduduk telah mengungsi, kutip BBC.
Kedua belah pihak masih melakukan baku tembak sampai hari Jumat meskipun kedua negara telah menyetujui gencatan senjata.
24 orang yang dilaporkan tewas adalah penduduk dari Kirgistan. Sedangkan Tajikistan mengatakan setidaknya tiga orang tewas di negara tersebut.
Tajikistan dan Kirgistan berbagi garis perbatasan darat sekitar seribu kilometer. Lebih dari sepertiga dari perbatasan itu masih dalam sengketa yang belum dapat diselesaikan.
Rusia menawarkan untuk jadi penengah
Kirgistan dan Tajikistan merupakan dua wilayah bekas Uni Soviet. Kedua negara itu sampai saat ini masih memiliki hubungan dekat dengan Rusia, baik itu dalam ekonomi atau militer.
Kedua negara juga merupakan anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Pertempuran terbaru di perbatasan itu berlangsung saat SCO mengadakan pertemuan puncak di kota Samarkand, Uzbekistan.
Presiden Kirgistan Sadyr Japarov dan Presiden Tajik Emomali Rahmon, keduanya juga ikut menghadiri pertemuan puncak keamanan regional di Uzbekistan tersebut.
Melansir Al Jazeera, Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan kedua negara yang berkonflik telah menawarkan diri untuk menjadi penengah.
Selain 24 orang yang tewas, sejauh ini korban terluka dilaporkan sebanyak 87 orang.
Helikopter dan drone tempur dikerahkan
Bentrokan antara Tajikistan dan Kirgistan yang terbaru, tidak hanya mengerahkan senjata berat seperti artileri. Namun pertempuran itu juga melibatkan peralatan militer udara.
Penjaga perbatasan Tajik, melansir RFE/RL, menagtakan pada 16 September bahwa beberapa desanya telah diserang helikopter dan pesawat tempur nirawak Kirgistan.
Jurnalis lokal mengonfirmasi tembakan dari pesawat tempur nirawak atau drone tersebut. Serangan terjadi di Ovchi-Qalacha dan mengenai kerumunan orang.
Kirgistan baru saja memamerkan drone tempurnya yang baru saja dibeli dari Turki. Turki telah menjadi salah satu produsen drone tempur yang terkenal murah tapi efektif dalam peperangan.
Dalam perang Rusia di Ukraina, pasukan Kiev juga banyak menggunakan drone buatan Turki untuk menghancurkan kendaraan lapis baja milik Angkatan Bersenjata Moskow.

Posting Komentar untuk "Puluhan Tewas dalam Pertempuran Perbatasan Tajikistan-Kirgistan"
Berkomentarlah dengan bijak. Komentar mengandung pranala hidup akan dihapus.