Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dimulai Layang-layang, Ini Sejarah Pesawat Tempur dalam Perang

Pertempuran udara sudah menjadi salah satu pertempuran utama dalam perang. Penggunaan pesawat atau jet tempur digunakan dalam perang ini. Berikut ini adalah sejarah penggunaan pesawat tempur dalam pertempuran udara.
jet tempur
Jet Tempur/Unsplash.com

Saat ini kamu sering menderangar tentang jet tempur menyerang posisi musuh. Banyak contoh yang sedang ramai di tahun 2022. Misalnya, jet tempur Rusia menyerang Ukraina atau jet tempur Arab Saudi menyerang kelompok Houthi di Yaman.

Jet tempur adalah elemen penting dalam peperangan modern. Ini khusunya dalam pertempuran udara. Kini ketika dunia semakin modern, tidak hanya jet tempur tapi juga pesawat pembom yang memiliki kapasitas nuklir. Drone tempur dengan rudal atau bom juga semakin banyak digunakan.

Tapi tahukah kamu bahwa sebelum perang udara menggunakan pesawat perang atau jet tempur, layang-layang adalah awal mula pertempuran udara?

Berikut ini Berita Militer Internasional akan rangkum sejarah pertempuran udara dan fakta-fakta mengejutkan dibaliknya.

Layang-layang dalam pertempuran udara

Jadi jika kamu pernah bermain layang-layang, maka di masa lalu itu bukan hanya sebuah permainan. Layang-layang digunakan dalam pertempuran atau misi pengintaian.

Mungkin beberapa di antara kamu ada yang tidak percaya, mungkinkan layang-layang bisa digunakan dalam pertempuran?

Layang-layang terlibat dalam pertempuran udara diketahui terjadi di China. Ini sekitar tahun 202 SM. Seorang Jenderal dari Dinasti Han yang terpojok, menggunakan layang-layang untuk menakuti kamp musuh.

Layang-layang itu mengeluarkan suara nyaring di langit dan menyebabkan pasukan musuh melarikan diri. Para musuh mengira itu merupakan suara peringatan dari pada dewa.
 
Penggunaan layang-layang dalam perang juga pernah terjadi di beberapa tempat lain seperti di Korea sekitar tahun 596-637 M. Layang-layang digunakan untuk mengangkat bola api lentera ke langit malam. Tujuannya, memberik suntikan semangat kepada pasukan bahwa dewa-dewa mendukung.

Bahkan di tahun-tahun setelahnya, penggunaan layang-layang sebagai strategi pertempuran terus dilakukan. Di India, layang-layang digunakan untuk menarik tali menghubungkan jurang. Saat tali terpasang, pasukan melintasi tali tersebut dan menyerang benteng musuh. 

Balon dalam pertempuran udara

Seiring berjalannya waktu, selain layang-layang, balon adalah perangkat militer lainnya yang digunakan dalam peperangan di udara. Sejarah penggunaan balon udara panas itu juga tercatat di China, sekitar abad kedua atau ketiga.

Di era yang agak modern, Prancis pernah membentuk French Aerostatic Corps yang menggunakan balon dalam perang pada tahun 1794. Balon ini menggunakan hidrogen untuk menerbangkannya. Seorang perwira naik ke atas balon untuk memantau posisi musuh.

Gagasan pertempuran udara itu semakin terlihat menguat dalam Perang Saudara Amerika. Dalam perang ini, balon secara signifikan digunakan untuk mendukung pertempuran.

Pada Juli 1861, balon diterbangkan dan membawa seorang personel untuk mengetahui posisi musuh. Dengan isyarat bendera usai pengintaian, artileri kemudian ditembakkan ke arah para musuh.

Balon dalam pertempuran Perang Saudara Amerika bahkan diterbangkan sampai di ketinggian 300 meter sehingga bisa melihat medan perang secara luas.

Pesawat tempur dalam peperangan

Penggunaan pesawat sebagai bagian dari perang mulai terjadi saat memasuki tahun 1900-an. Pertama kalinya pesawat digunakan untuk pertempuran terjadi pada Perang Italia-Turki tahun 1911. Korps Udara Angkatan Darat Italia melakukan pengeboman kamp pasukan Turki di Ain Zara di Libya.

Pesawat untuk berperang semakin berkembang di tahun 1912. Pasukan Bulgaria melakukan pengeboman posisi pasukan Turki di Adrianople dan pasukan Yunani menyerang Turki di atas Dardanelles.

Pesawat semakin banyak digunakan untuk perang saat Perang Dunia I berlangsung. Saat perang ini terjadi, tidak hanya pesawat tempur tapi juga balon udara masih tetap dilibatkan untuk menyerang musuh.

Pengembangan dan inovasi pesawat tempur semakin pesat di era periode setelah Perang Dunia I. Inggris bahkan telah memperkirakan bahwa pesawat akan menjadi senjata militer dominan di masa depan.

Menjatuhkan bom dari udara ke target musuh memiliki beragam hasil yang berbeda. Tapi posisi pesawat tempur dalam peperangan telah menjadi salah satu elemen militer yang berpengaruh, yang bisa menghancurkan target di laut atau di darat.

Pesawat tempur di Perang Dunia II

Dengan berkembangnya teknologi dan inovasi, pada Perang Dunia II, banyak negara yang telah memiliki pasukan udara. Mereka menggunakan pesawat tempur untuk mengebom lokasi musuh atau menghindari parit yang jadi benteng musuh.

Ketika Jepang menyerang China, layanan udara meluncurkan serangan besar yang menargetkan kota-kota besar di China. Itu disebut sebagai serangan pengeboman strategis.

Angkatan udara Nazi Jerman, Luftwaffe, melancarkan serangan udara habis-habisan ke kota-kota yang terkepung. Tapi saat Nazi Jerman menyerang Uni Soviet, negara itu cukup gagah untuk bertahan dan banyak memindahkan pabriknya di pedalaman.

Pasukan Soviet hampir habis tapi mampu bertahan. Dan industri Soviet yang berada di pedalaman, justru mampu membuat pesawat tempur lebih banyak di banding Jerman pada tahun 1943.

Lebih unggul dalam jumlah, pasukan Soviet mampu mengusir Jerman keluar dari wilayahnya dan justru melakukan serangan balik sampai wilayah Jerman hingga Nazi dikalahkan.

Pesawat tempur era pasca Perang Dunia

Setelah Perang Dunia II, kedamaian sebagian besar terasa di hampir seluruh dunia. Kebangkitan ekonomi terjadi dan perkembangan teknologi pesawat tempur juga semakin pesat.

Bahkan di era Perang Dingin, banyak pesawat canggih yang dibuat mampu menjatuhkan bom nuklir yang sangat menakutkan. Persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menghasilkan banyak inovasi canggih.

Di masa Perang Dingin, rudal jarak jauh yang dapat melintasi benua juga mulai dibuat. Rudal-rudal tersebut tidak hanya dapat diluncurkan dari darat, tetapi juga dapat diluncurkan dari udara oleh pesawat tempur yang membawanya.

Kini, pesawat tempur telah berkembang dengan mesin jet tempur yang jauh lebih cepat dan jauh lebih berbahaya. Jet tempur canggih dibuat, bahkan dengan teknologi siluman untuk menghindari radar musuh.

Tapi jet tempur dibangun dengan biaya yang mahal dan jika jatuh, maka akan kehilangan personel yang berharga. Inovasi lanjutan untuk menekan kerugian itu pun terjadi. Drone tempur yang dapat terbang tanpa awak akhirnya tercipta. Kini banyak negara memiliki drone tempur dan peralatan itu telah banyak digunakan dalam perang seperti Perang Azerbaijan-Armenia, Perang Rusia-Ukraina atau Perang Ethiopia-Tigray.

Beritulah sejarah singkat pertempuran udara dengan elemen pesawat tempurnya yang berkembang menjadi jet tempur dari drone. Di masa depan, kita belum tahu secanggih apa peralatan tempur udara lain yang akan diciptakan oleh manusia.

Posting Komentar untuk "Dimulai Layang-layang, Ini Sejarah Pesawat Tempur dalam Perang"