Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Putin Resmi Caplok Wilayah Ukraina

Invasi Rusia ke Ukraina telah berjalan lebih dari tujuh bulan. Empat wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia telah secara resmi dicaplok oleh Presiden Vladimir Putin.

vladimir putin
Vladimir Putin/Wikipedia.org

Berita Militer Internasional - Rusia secara resmi menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Moskow menyebut invasi itu sebagai operasi militer khusus.

Selama pertempuran yang telah berlangsung lebih dari tujuh bulan, banyak dampak langsung dan tidak langsung dari perang Rusia-Ukraina tersebut.

Salah satunya adalah wilayah Ukraina diduduki pasukan Rusia, dan sebaliknya, pasukan Ukraina melakukan serangan balik dan memaksa pasukan Rusia mundur.

Bulan lalu, pasukan Rusia di wilayah Kharkiv berhasil dipukul mundur oleh Ukraina. Itu merupakan kekalahan terbesar Rusia sejak melakukan invasi.

Tapi Rusia kemudian mempercepat referendum empat wilayah Ukraina, dengan hasil rakyat disebut memilih bergabung dengan Federasi Rusia. Referendum itu dinilai Kiev sebagai palsu.

Referendum dikecam oleh banyak kalangan, termasuk dari PBB.

Putin tanda tangan undang-undang pencaplokan wilayah Ukraina

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres, menilai bahwa referendum yang dilakukan Rusia di wilayah Ukraina bertentangan dengan Piagam PBB.

Meski begitu, Rusia mengabaikannya. Pada Rabu (5/10/2022), majelis rendah Rusia mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang konstitusional federal.

UU tersebut tentang masuknya wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson milik Ukraina ke dalam Federasi Rusia.

Putin juga dikabarkan menandatangani UU yang relevan tentang ratifikasi, kutip Reuters.

Empat wilayah yang dicaplok oleh Rusia tersebut sekitar 15 persen dari total keseluruhan luas wilayah Ukraina.

Pada 2014 lalu, Rusia telah mencaplok Semenanjung Krimea milik Ukraina. Jadi total pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina sekitar 18 persen.

Wilayah Ukraina yang dicaplok dipimpin pejabat yang ditunjuk Putin

Empat wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia, dipimpin oleh pejabat yang sebelumnya ditunjuk Rusia. Perjanjian bergabungnya empat wilayah tersebut ditanda tangani pada 30 September.

Melansir media Rusia, Tass, sampai kepala daerah baru akan dipilih berdasarkan hukum Rusia, mereka akan tetap diperintah oleh pejabat yang ditunjuk langsung oleh Vladimir Putin.

Pilkada di empat wilayah itu akan dilaksanakan pada Hari Pemungutan Suara pada September 2023.

Selama masa transisi, mata uang Ukraina akan tetap diizinkan untuk pembayaran tunai dan non tunai. Mata uang rubel akan menjadi mata uang resmi di wilayah tersebut.

Angkatan Bersenjata di empat wilayah Ukraina yang dicaplok, terutama terdiri dari pasukan separatis yang memberontak Kiev, kemungkinan akan menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Rusia.

Norma-norma legislatif yang dinilai bertentangan dengan Konstitusi RUsia seperti hukuman mati, tidak akan diterapkan di empat wilayah yang baru dicaplok.

Serangan balik Ukraina terus berlangsung untuk merebut kembali wilayah

Meski di Rusia, Putin secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina, tapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pasukannya tidak pernah berhenti melancarkan serangan balik.

Di wilayah timur laut bernama Kharkiv, pasukan Kiev terus mendapatkan kemenangan sejak September dan pasukan Rusia telah mundur dari wilayah tersebut.

Zelenskyy dalam pidatonya, melansir The Guardian, mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah membuat kemajuan yang cepat dan kuat. Bahkan telah merebut kembali puluhan pemukiman di empat wilayah yang dicaplok Rusia.

Analis militer dari negara-negara Barat, menjelaskan bahwa komando Ukraina di selatan dan timur menciptakan masalah bagi rantai komando Rusia.

Di wilayah selatan, tepatnya di Kherson, pasukan Ukraina juga telah mengklaim merebut kembali sekitar 50 kota dan desa. Meski kemajuan Ukraina di selatan lebih lamban, tapi berhasil memaksa mundur pertahanan Rusia.

Posting Komentar untuk "Putin Resmi Caplok Wilayah Ukraina"