Kapal Induk Pertama AS, Tenggelam di Indonesia
Amerika Serikat (AS) adalah negara yang saat ini memiliki kapal induk terbanyak di dunia. Jumlahnya 11. Kapal induk pertama AS bernama Langley. Namun kapal tersebut tenggelam di Cilacap, Indonesia. Ini kisahnya.
![]() |
| Kapal induk Langley (Wikipedia.org) |
Berita Militer Internasional - Kapal induk adalah sebutan untuk kapal yang dapat membawa jet tempur dalam jumlah besar. Jet tempur tersebut, dapat lepas landas dari dek kapal yang dirancang sedemikian rupa.
Perlu kamu ketahui, kapal induk pertama milik AS memiliki hubungan erat dengan Indonesia. Ini karena kapal tersebut tenggelam di perairan dekat Cilacap, Jawa Tengah.
Kapal induk pertama milik AS adalah Langley. Jet tempur Jepanglah yang berhasil memicu peneggelaman kapal induk tersebut.
Berikut ini adalah kisah kapal induk pertama AS, yang mampu ditenggelamkan di perairan Indonesia saat berhadapan dengan pasukan Jepang.
Sejarah pembangunan kapal induk pertama AS
AS pertama kali membuat kapal induk pada tahun 1922. Kapal itu bermula dari USS Jupiter yang digerakkan dengan diesel-listrik pertama pada 1913.
Langley yang dimodifikasi menjadi kapal induk pertama Angkatan Laut AS, ditugaskan pada Maret 1922. Kapal ini memiliki nomor lambung CV-1.
Komandan yang bertugas untuk kapal induk Langley adalah Kenneth Whiting. Kapal tersebut menciptakan sejarah bagi AS, di mana pesawat tempur Vought VE-7 pertama kali dapat lepas landas dari dek kayu.
Kapal induk pertama AS itu juga menjadi saksi akan kemampuan pilotnya berhasil mendaratkan pesawat di dek kapal induk tersebut.
Merpati pos di kapal induk
Karena teknologi komunikasi belum secanggih saat ini, kapal induk Langley memiliki rumah untuk merpati pos yang ada di bagian burita kapal.
Sejak Perang Dunia I, merpati telah digunakan sebagai pembawa pesan. Merpati di kapal induk Langley, dilatih di Galangan Kapal Angkatan Laut Norfolk.
Dalam beberapa kali uji terbang para merpati, mereka mampu kembali ke galangan kapal.
Berperan dalam Perang Dunia II
Kapal induk Langley kemudian bertugas di Armada Asia di Filipina saat Jepang melakukan serangan. Langley juga berangkat ke Balikpapan saat melihat kemajuan Jepang di Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda.
Dengan kemajuan serangan Jepang yang terus meraih keberhasilan, kapal induk Langley berangkat ke Australia dan bergabung dengan pasukan Komando Angkatan Laut Amerika-Inggris-Belanda-Australia.
Langley kemudian membantu Royal Australia Air Force dalam menjalankan patroli anti-kapal selam dari kota Darwin.
Langley membawa 32 pesawat tempur P-40. Kapal induk tersebut kemudian bergabung dengan konvoi dari Fremantle dari Melbourne menuju Kolombo, Sri Lanka.
Konvoi dikawal oleh kapal penjelajah ringan USS Phoenix. Dalam perjalanan, kapal induk Langley diarahkan meninggalkan konvoi dan melanjutkan secara individual menuju Cilacap, Jawa Tengah.
Kapal induk pertama AS tenggelam
Saat berpisah dari konvoi, kapal induk Langley bertemu dengan kapal perusak USS Whipple dan USS Edsall yang dikirim untuk mengawal.
Namun pada 27 Februari 1942, pesawat intai Jepang menemukan formasi kapal tersebut di selatan Cilacap.
Sebelum tengah hari, sedikitnya 16 pesawat bomber Mitsubishi G4M Betty milik Angkatan Udara Kekaisaran Jepang menyerang formasi konvoi kapal milik AS tersebut.
Pesawat tempur Jepang itu lepas landas dari Denpasar di Bali, di kawal oleh 15 pesawat A6M Reisenforce.
Pengeboman pertama dan kedua dari pesawat pembom milik Jepang berhasil dihindari oleh kapal induk Langley. Namun pasukan Jepang mengubah taktik, mengepung semua arah yang bisa menuju Langley.
Akhirnya, kapal induk pertama AS itu menerima lima tembakan dari campuran bom seberat 250 kilogram dan 60 kilogram. Sedikitnya 16 awak kapalnya tewas.
Langley yang babak belur, sekitar pukul setengah dua sore hari, mendapatkan perintah agar semua awak kapal meninggalkan kapal tersebut.
Usai awak kapal dan penumpang berhasil diselamatkan, kapal perusak yang mengawal Langley kemudian menembakkan sembilan peluru dan dua torpedo ke lambung kapal induk tersebut pada pukul 14:29.
Langkah itu dilakukan untuk mencegahnya jatuh ke tangan pihak musuh. Langley kemudian tenggelam di perairan Cilacap karena dipicu serangan pesawat bomber milik Angkatan Udara Jepang.
Korban dari kapal induk Langley
Lebih dari 630 awak kapal yang berada di kapal induk Langley. Sebanyak 232 mampu diselamatkan sementara lebih dari 400 lainnya tertinggal karena kapal selam Jepang menghalangi upaya penyelamatan.
Sebanyak 31 pilot dari total 33 pilot yang ditugaskan untuk mengemudikan pesawat tempur yang dibawa Langley, berhasil dibawa oleh kapal perusak Edsall menuju Cilacap. Namun mereka hilang setelah ditenggelamkan pada hari yang sama oleh kapal perang Jepang.

Posting Komentar untuk "Kapal Induk Pertama AS, Tenggelam di Indonesia"
Berkomentarlah dengan bijak. Komentar mengandung pranala hidup akan dihapus.