UEA Beli Sistem Pertahanan Udara Israel
Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan berminat membeli sistem senjata pertahanan udara dari Israel. Ini bukti bahwa UEA-Israel telah menindaklanjuti normalisasi hubungan setelah lama bersitegang karena masalah Palestina.
![]() |
| Sistem pertahanan udara SPYDER Israel/Wikipedia.org |
Berita Militer Internasional - Banyak negara Timur Tengah yang tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Ini karena masalah Palestina yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan.
Namun pada 2020, telah terjadi normalisasi hubungan antara Israel dengan beberapa negara Arab dan Afrika Utara. Salah satunya adalah UEA.
Kini, Israel dan UEA sepertinya menindaklanjuti hubungan tersebut. UEA dikabarkan membeli sistem senjata pertahanan udara Israel yang sangat canggih. Ini merupakan kesepakatan pertama yang diketahui antara dua negara tersebut.
Kesepakatan itu dilihat sebagai kepentingan nasional seperti keamanan dan ekonomi lebih prioritas dari pada menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang selama beberapa dekade belum dapat diselesaikan.
UEA cari sistem senjata pelindung dari serangan drone
Israel telah dikabarkan menyepakati untuk menjual sistem senjata pertahanan udara kepada UEA. Waktu kesepakatan itu dilakukan di tengah musim panas tahun ini.
Sementara ini tidak ada rincian lebih lanjut tentang kesepakatan tersebut karena dinilai bersifat sensitif. Namun sistem yang dibeli UEA, dikabarkan merupakan sistem rudal pencegat SPYDER buatan Rafael, kutip Reuters.
Upaya mendapatkan sistem pertahanan udara itu, menurut salah satu sumber yang tidak mau menyebutkan namanya, adalah karena UEA ingin senjata yang mampu mencegat serangan drone atau pesawat nirawak. Awal tahun ini, Abu Dhabi telah mengalami serangan seperti itu.
Baik Israel atau UEA adalah dua negara di Timur Tengah yang memiliki ketakutan yang sama. Kedua negara itu khawatir Iran akan dapat memperoleh senjata nuklir. Tapi ambisi nuklir itu dibantah oleh Teheran.
Belum ada rincian berapa banyak unit yang dibeli
Belum ada informasi yang tersedia untuk publik tentang kesepakatan sistem rudal pertahanan udara yang dibeli UEA dari Israel.
Tentang bagaimana kemampuan rudal tersebut, seperti mencegah ancaman jarak pendek hingga jarak jauh, juga tidak diketahui. Apakah sistem itu baru akan dikirim atau bahkan sudah dipasok oleh Israel, juga belum ada informasi.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Israel, Ram Ben-Barak, tidak mau memberikan penjelasan lebih lanjut tentang kesepakatan itu. Namun dia mengatakan bahwa pada 20 September, ada kerja sama antara Tel Aviv dengan Abu Dhabi dalam bidang yang luas.
UEA pada tahun 2022 ini, telah menjadi sasaran serangan rudal dan drone tempur. Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok pejuang Houthi di Yaman yang mendapatkan dukungan dari Iran.
UEA sendiri adalah bagian aktif dari koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang memerangi Houthi Yaman dalam beberapa tahun terakhir. UEA bahkan juga melatih beberapa tentara Yaman yang berjuang melawan Houthi.
Rudal dan drone Houthi lolos dari sistem radar
Serangan pada awal tahun yang menimpa Abu Dhabi, menewaskan setidaknya tiga orang. Serangan itu diyakini sebagai serangan paling mematikan yang menargetkan UEA.
Negara kaya raya di Teluk tersebut, sebenarnya telah memiliki sistem perlindungan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan sistem rudal pencegat Patriot buatan Amerika Serikat.
Menurut Al Jazeera, namun karena serangan berada di ketinggian rendah, beberapa dari rudal dan drone luput dari pelacakan sehingga menghantam target dan menimbulkan korban tewas.
Sistem pertahanan udara SPYDER yang dibuat oleh Israel, dipercaya dapat bertahan melawan ancaman dari ketinggian rendah. Ini termasuk ancaman yang berasal dari drone, rudal jelajah atau helikopter.
Beberapa negara Arab yang tidak memiliki hubungan dengan Israel, menentang kesepakatan itu. Namun, penasihat diplomatik presiden UEA, Anwar Gargash, memberikan pembelaannya.
Gargash menjelaskan pada Juli, bahwa UEA akan melakukan pertimbangan apa pun untuk melindungi wilayahnya dari serangan drone atau rudal selama itu defensif dan tidak menargetkan negara ketiga.
.jpg)
Posting Komentar untuk "UEA Beli Sistem Pertahanan Udara Israel"
Berkomentarlah dengan bijak. Komentar mengandung pranala hidup akan dihapus.