Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Latihan Perang, Kapal Induk AS Tiba di Korea Selatan

Kapal induk Amerika Serikat (AS) yang bertenaga nuklir, USS Ronald Reagen, tiba di Korea Selatan (Korsel). Hadirnya kapal induk itu untuk ikut latihan militer. Hal ini dikarenakan ancaman Korea Utara (Korut) yang dinilai semakin meningkat.

kapal induk ronald reagan
Kapal induk Ronald Reagan/Wikipedia.org

Berita Militer Internasional - Pada hari Jumat (23/9/2022), kapal induk AS, USS Ronald Reagan, tiba di pelabuhan Busan, Korsel. Kehadirannya memiliki tujuan untuk unjuk kekuatan saat ancaman Korut dinilai semakin meningkat.

Kapal induk Ronald Reagan adalah kapal induk yang ditenagai oleh nuklir. Kapal induk itu mulai bertugas pada tahun 2003 dan menjadi salah satu peralatan militer raksasa di lautan milik AS.

Kedatangan kapal induk Ronald Reagan di Korsel dengan tujuan ikut latihan, akan menjadi penampilan pertama yang melibatkan kapal induk AS dikawasan itu sejak tahun 2017 silam.

AS dulu pernah mengirim tiga kapal induk sekaligus, termasuk Reagan, untuk ikut latihan militer di laut dengan Korsel karena Korut melakukan uji coba nuklir yang menimbulkan kekhawatiran kawasan tersebut.

USS Ronald Reagan akan ikut latihan militer

Dimulainya kembali program pengujian senjata utama Korut, telah meningkatkan kekhawatiran bagi negara tetangga, khususnya saudara Korsel. Kedua negara bersaudara tersebut telah kerap bersitegang karena rencana uji coba nuklir Korut.

AS mengirimkan kapal induk Ronald Reagan yang bertenaga nuklir ke Korsel pada Jumat, menjelang latihan militer bersama kedua negara.

Beberapa kapal penyerang lain yang mendampinginya, juga ikut hadir dan merapat di pelabuhan Busan.

Latihan militer tersebut telah menghidupkan Sekutu karena tahun-tahun sebelumnya, jadwal latihan banyak dirampingkan karena COVID-19 dan terus melakukan upaya diplomasi.

Angkatan Laut Korsel memberikan penjelasan bahwa latihan militer memiliki tujuan untuk meningkatkan kesiapan sekutu. Itu juga demi menunjukkan keputusan tegas aliansi AS-Korea demi perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Hal senada juga disampaikan oleh Michael Donnelyy, komandan kelompok kapal induk AS dalam konferensi pers. Latihan militer bertujuan untuk komitmen dan fokus untuk menghadapi tantangan atau ancaman.

Langkah signifikan menempatkan aset strategis

Kedatangan kapal induk yang berukuran raksasa dengan awak kapal lebih dari 3 ribu orang itu, dinilai sebagai salah satu penyebaran paling signifikan aset strategis AS di kawasan Asia Timur.

Selain itu, penempatan aset strategis itu memiliki kemampuan nuklir yang seakan sudah siap terhadap ancaman nuklir yang muncul dari Pyongyang.

Jurnalis Al Jazeera yang melaporkan langsung dari dek penerbangan kapal induk Ronald Reagan, mengatakan latihan bersama ingin menunjukkan kebulatan tekad menghadapi ancaman baru Pyongyang.

Beberapa latihan militer yang sebelumnya dilakukan AS dan Korsel, telah memicu kecaman dari Korut. Pyongyang menilai pengerahan militer AS di Semenanjung Korea adalah bukti kebijakan bermusuhan Washington dan Seoul.

Meningkatnya doktrin senjata nuklir Korut

Bulan ini, pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan kepada parlemen bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan senjata nuklirnya. Dia juga mengatakan tidak akan meninggalkan misil yang dia butuhkan untuk melawan apapun yang dianggap sebagai musuh.

Pyonyang juga mengesahkan Undang-Undang baru. Di dalamnya berisi tetang mengabadikan statusnya sebagai kekuatan nuklir.

Undang-undang tersebut juga mengizinkan penggunaan senjata nuklir secara preemptif dalam berbagai skenario saat negara atau pemimpinnya berada dalam ancaman.

Perwakilan AS untuk Korut, Sung Kim, telah bertemu dengan perwakilan dari Korsel pada Kamis. Dia menyatakan keprihatinan serius atas meningkatnya doktrin nuklir Pyongyang dari undang-undang yang baru disahkan.

Sejak awal tahun 2022, Korut telah mempercepat pengujuan rudalnya, dengan lebih dari 30 senjata balistik telah diluncurkan. Ini termasuk rudal balistik antar benua, yang terakhir kali diuji pada 2017.

Korut juga dikabarkan telah memperluas persenjataan rudal jarak pendek berkemampuan nuklir. Senjata itu dirancang untuk menghindari pertahanan rudal dari Korsel.

Posting Komentar untuk "Latihan Perang, Kapal Induk AS Tiba di Korea Selatan"